Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengemukakan bahwa serangan 11
September 2001 yang menyulut perang global melawan terorisme merupakan sebuah
kebohongan besar. Ia menyatakan hal itu saat memberikan pengarahan pada para
staf Kementerian Intelejen Iran. Pernyataan itu dinilai akan meningkatkan tensi hubungan Barat-Iran
yang sebelumnya memanas akibat program nuklir Iran. Negara ini tak menunjukkan
tanda-tanda mengurangi aktivitas nuklirnya, terutama dalam program pengayaan
uranium. "Serangan 11 September adalah sebuah kebohongan besar dan sebuah
alasan untuk perang melawan teror dan pendahuluan untuk menyerbu Afganistan,"
ujar Ahmadinejad seperti dikutip oleh televisi pemerintah. Dia menyebut
serangan itu sebagai hasil dari sebuah tindakan dan skenario intelejen yang
sangat rumit. Ia juga mengatakan kepada televisi pemerintah Iran, serangan itu
sebagai hasil dari salah kelola dan manajemen tak manusiawi terhadap dunia oleh
Amerika Serikat.
Ahmadinejad
menyebut "Washington menggunakan 11 September sebagai alasan untuk
menyerang orang lain". Ia mempertanyakan korban tewas mencapai sekitar
3.000, sementara AS tidak pernah menerbitkan nama-nama korban.
Pada
2007, New York menolak permintaan Ahmadinejad untuk datang ke bekas lokasi
menara kembar World Trade Center saat menghadiri sebuah sidang Pereserikatan
Bangsa-Bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar