Husni Mubarak adalah Presiden Mesir yang sikapnya sangat
berseberangan dengan pemikiran Islam bahkan boleh dikatakan sangat memusuhi
Islam. Dalam catatan sejarah Mesir, pada masa pemerintahan Mubarak jumlah orang
yang dijatuhi hukuman mati dalam kasus politik telah melebihi jumlah yang
pernah dihukum mati sejak zaman Fir’aun hingga masa pemerintahan Mubarak,
sehingga kesaksiannya tidak patut dicurigai atau diragukan kenetralannya.
Disamping itu Mubarak mempunyai pengalaman yang luas dibidang
penerbangan pesawat karena sebelumnya ia adalah seorang pilot pesawat tempur. Mubarak
memberikan pernyataan bahwa aksi 11 September 2001 tidak bisa dilakukan oleh
orang yang iseng, tidak bisa dilakukan dengan cara yang telah diumumkan oleh
Amerika Serikat. Mubarak menegaskan bahwa mustahil menerima analisis Amerika,
khususnya yang berkaitan dengan serangan terhadap Pentagon, yang tinggi
gedungnya mencapai lima tingkat dan dikelilingi gedung pencakar langit. Mubarak
mengatakan bahwa manuver dengan pesawat militer yang dikendalikan oleh pilot
militer professional, disela-sela gedung-gedung pencakar langit untuk menabrak
gedung Pentagon adalah maneuver yang hampir mustahil bisa dilakukan, dan jelas
lebih mustahil lagi apabila maneuver tersebut menggunakan pesawat sipil yang
berbadan besar dan dipiloti oleh seorang pilot amatir.
Pelaku mempunyai keberanian tanpa batas. Pada waktu pelaksanaan
operasi tidak ada lagi istilah penyusupan atau sembunyi-sembunyi, yang ada hanyalah
langkah-langkah dan aksi-aksi biasa yang didengar dan dilihat ratusan pegawai,
dimana sebagian besar dari mereka adalah perwira intelejen dan keamanan,
pegawai imigrasi dan bea cukai di bandara yang dilengkapi dengan kamera-kamera
pengawas yang diam maupun bergerak, yang dipasang disetiap sudut guna mengawasi
setiap sisi. Pelaku ini tentunya masuk ke bandara membawa koper dan senjatanya,
naik ke pesawat setelah melakukan proses pemeriksaan perjalanan dan keamanan,
sedangkan ia percaya penuh akan kesempurnaan persiapannya dengan segala
kemampuannya untuk melakukan aksinya.Oleh karena itu jika benar sebagaimana
yang dituduhkan Amerika bahwa para pelaku adalah anggota Al-Qaidah yang
indentik dengan Bangsa Arab, tentunya mereka mempunyai keberanian yang tanpa
batas, yang dimaksud tanpa batas disini bukan hanya berani mati namun
sebagaimana yang kita ketahui selain pengamanan dibandara sangat ketat, khusus
untuk para penumpang pesawat yang berwajah Arab akan mendapatkan perlakukan
yang sangat khusus atau ekstra ketat. Bagaimana
mungkin seorang yang masih menyisakan ketakutan walau hanya sedikit, berani
menembus lubang jarum atau dengan kata lain keberhasilan 0,0.. %, namun
kenyataannya mereka bisa lolos dengan mulus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar