Serangan 11
September 2001 ialah empat serangan terorisme yang terjadi pada tanggal 11
September 2001 atau biasanya dikenal Peristiwa 9/11. Mereka mengambil empat
pesawat dan menabrakkan ke bangunan di Amerika Serikat. Sebenarnya targetnya
ada empat bangunan, namun pada kasus terakhir, para teroris gagal. Banyak orang
tewas dalam serangan terorisme ini.
Negara
|
Jumlah Korban
|
Argentina
Australia
Bangladesh
Belgia
Brasil
Kanada
Chili
RRC
|
4
11
6
1
3
24
2
4
|
Negara
|
Jumlah Korban
|
Pantai
Gading
Kolombia
Kongo
Republik Dominika
El Salvador
Ekuador
Perancis
Jerman
Ghana
Guyana
Haiti
Honduras
India
Indonesia
|
1
17
2
1
1
3
1
11
2
3
2
1
1
1
|
Negara
|
Jumlah Korban
|
Republik
Irlandia
Israel
Italia
Jamaika
Jepang
Yordania
Lebanon
Lituania
Malaysia
Meksiko
Moldova
Belanda
Selandia Baru
Nigeria
|
1
5
10
16
24
2
3
1
3
16
1
1
2
1
|
Negara
|
Jumlah Korban
|
Panama
Peru
Filipina
Portugal
Polandia
Rusia
Afrika
Selatan
Korea Selatan
Spanyol
Swedia
Swiss
Ukraina
Uzbekistan
Britania Raya
|
2
5
16
3
1
1
2
28
1
1
2
1
1
67
|
Negara
|
Jumlah Korban
|
Venezuela
|
1
|
Ribuan jiwa di World Trade Center dan Pentagon juga tewas, dan kedua menara World Trade Center jatuh dan hancur. Inilah serangan terbesar di AS sejak 1814.
Para teroris itu ingin menabrakkan pesawat ke U.S. Capitol Building
atau Gedung Putih. Dalam beberapa jam setelah serangan, FBI telah mampu
mendapatkan nama-nama dan data personal dari pilot dan pembajak yang dicurigai.
Pada 27 September 2001, FBI mempublikasikan foto-foto dari 19 pembajak bersama
informasi mengenai kemungkinan nasionalitasnya dan nama-nama aliasnya. Konon
katanya 15 dari penyerang berasal dari Arab Saudi, 2 dari Uni Emirat Arab, 1
dari Mesir, dan 1 dari Lebanon.
Di bawah
ini adalah rincian pesawat dan 19 tersangka teroris.
1.
American Airlines Penerbangan 11:
o
Mohammed Atta, berkebangsaan Mesir.
o
Abdulaziz Alomari, berkebangsaan Arab Saudi.
o
Satam M.A. Al Suqami, berkebangsaan Arab Saudi.
o
Wail M. Alshehri, berkebangsaan Arab Saudi.
o
Waleed M. Alshehri, berkebangsaan Arab Saudi.
2.
United Arlines Penerbangan 175:
o
Marwan Al-Shehhi, berkebangsaan Uni Emirat Arab.
o
Fayez Rashid Ahmed Hassan Al Qadi Banihammad,
berkebangsaan Arab Saudi.
o
Ahmed Alghamdi, berkebangsaan Arab Saudi.
o
Hamza Alghamdi, berkebangsaan Arab Saudi.
o
Mohand Alshehri, tidak diketahui kebangsaannya.
3.
American Airlines Penerbangan 77:
o
Hani Hanjour, berkebangsaan Arab Saudi.
o
Nawaf Alhazmi, tidak diketahui kebangsaannya.
o
Majed Moqed, tidak diketahui kebangsaannya.
o
Khalid Almihdhar, tidak diketahui kebangsaannya.
o
Salem Alhazmi, berkebangsaan Arab Saudi.
4.
United Airlines Penerbangan 93:
o
Ziad Samir Jarrah, berkebangsaan Lebanon.
o
Saeed Alghamdi, berkebangsaan Arab Saudi.
o
Ahmed Ibrahim A. Al-Haznawi, berkebangsaan Arab
Saudi.
o
Ahmed Alnami, berkebangsaan Arab Saudi.
Pesawat I : Pukul 07.59 waktu setempat tinggal landas dari Boston, lantas mengubah rutenya hingga mencapai New York, kemudian menabrak menara Utara Gedung WTC pada pukul 08.45 ( 46 menit sesudahnya ).
Pesawat
ke II : Pukul 08.14 tinggal landas ( atau setelah 15
menit dari pesawat pertama ), setelah melakukan pernerbangan selama lebih
kurang 49 menit sampailah di New York dan menabrak menara selatan pukul 09.03,
atau 18 menit setelah menara utara.
Pesawat
III : Keluar
dari bandara New York dan terbang sesuai dengan rutenya sampai wilayah
Pensylvania, kemudian memasuki wilayah Ohio, kemudian tiba-tiba berbelok 30
derajat, sehingga berhasil dijatuhkan di kota Pittersburg.
Pesawat
IV : Pukul
08.42 tinggal landas dan setelah berputar-putar kurang lebih 1 jam kemudian
menuju Pentagon dan langsung menghantam pusat pengendalian dan pertahanan
Amerika Pentagon pukul 09.43 atau 58 menit setelah penghancuran WTC.
Pesawat keempat ini adalah yang paling aneh dan gila, karena
bertentangan dengan ide terorisme yang biasanya memilih rute yang paling dekat.
Pesawat ini mendekati bandara Washington, terbang sesuai dengan rutenya
sehingga melalui kawasan West Virginia, kemudian Ohio, lantas tiba-tiba
berbalik arah untuk menabrak markas Pentagon yang ada di Washington sendiri,
padahal sebenarnya pesawat ini hanya butuh waktu 5 menit untuk mencapai
Pentagon, begitu tinggal landas dari bandara langsung menyeberangi Sungai
Potomac, jadi tidak tidak perlu menghabiskan waktu 60 menit dari berangkat hingga
kembali.
Pada waktu menerima tanda bahaya mengenai terjadinya pembajakan,
Perwira yang bertanggung jawab di Pentagon sangat frustasi karena
program-program darurat komputer di Pentagon tidak berfungsi. Ia memerintahkan
agar diterbangkan pesawat-pesawat dari pangkalan yang berjarak tempuh 5 menit
dari Washington namun ia terkejut karena tidak ada satupun pilot. Iapun
akhirnya mengeluarkan instruksi ke sebuah pangkalan yang berjarak 200 mil,
ternyata kru pesawat tidak lengkap. Pesawat dengan kru yang tidak lengkap
tersebut sampai di Pentagon setelah menara kembar WTC hancur dan akhirnya
kembalilah pesawat-pesawat tersebut ke pangkalan, sedangkan komandan lapangan
di pentagon tetap dimarkas komando tersebut. Dengan kecemasan yang luar biasa
dia berusaha mengadakan kontak dengan beberapa pangkalan lainnya untuk
menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, namun ternyata program-program komputer
darurat juga tidak berfungsi ( sesuai laporan intelejen Belanda ), celakanya
tak lama kemudian nasib gedung Pentagonpun sama dengan WTC dan Perwira yang
bertanggung jawab di Pentagon tersebut ikut tewas. Tidak lama setelah itu, nama
Osama bin Laden menjadi tekenal. Dia dan jaringan Al-Qaedanya dituduh
pemerintah Amerika Serikat sebagai dalang dari semua peristiwa ini. Tanpa bukti
yang jelas (baru pada tanggal 13 Desember 2001 pemerintah Amerika Serikat
menyebarluaskan bukti mereka atas rekaman video yang memperlihatkan Osama bin
Laden berbincang-bincang dalam jamuan makan dengan beberapa pembantunya dan
seorang Syeikh Yahudi yang tak dikenal), pemerintah Amerika Serikat dengan
lantang mengatakan Osama bin Laden berada di belakang semuanya dan kemudian
mengultimatum pemerintah Afganistan yang selama ini melindungi Osama agar
menyerahkannya dan pengikut-pengikutnya yang berlindung di sana. Akhirnya pada
hari Minggu malam, tanggal 7 Oktober 2001, Amerika Serikat memulai serangannya
dengan menjatuhkan bom di atas Afganistan.
Peristiwa 11 September 2001 memunculkan dua pertanyaan penting.
Pertama, terkait penyebab dan yang kedua mengenai dampak peristiwa 11
September. Warga Amerika, khususnya keluarga korban, memandang mencari penyebab
terjadinya peristiwa mengenaskan ini lebih penting. Sementara itu, sebagian
besar penduduk dunia merasa dampak pasca 11 September lebih urgen untuk
dijawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar